Jumat, 12 Oktober 2012

found Public Relations in MIne



Berawal dari keputusan yang aku ambil untuk menentang Mama untuk mengambil kuliah jurusan ekonomi akutansi, dan mengambil fakultas ilmu komunikasi dengan major Public Relations atau Hubungan Masyarakat. Keputusanku awalnya ditentang, sampai aku harus menunda kuliah selama satu tahun karena Mama tetap tidak setuju mengenai pilihanku untuk menimba ilmu komunikasi. Yaa mungkin karena pikiran Mama yang masih kolot dan dipengaruhi oleh banyak orang, “Mau jadi apa kamu ambil komunikasi?”
Aku tetap bersikukuh untuk mengambil fakultas ilmu komunikasi, dan akhirnya Mama menyutujui pilihanku. Mama mungkin melihat aku yang uring-uringan dan sempat stress, dan mungkin Mama juga mempertimbangkan dari segi pekerjaan ku selama tidak kuliah yaitu menjadi seorang pembawa acara untuk beberapa event.
Aku memilih Universitas Prof. Dr. Moestopo (BERAGAMA) sebagai tempatku menimba ilmu komunikasi. Rasa ingin tahu mengetahui ilmu komunikasi sangat lah besar, yaa itu terbukti dari rajinnya aku masuk kuliah. Untuk beberapa mata kuliah yang memang “komunikasi banget” aku cukup menonjol. Beberapa orang pun seperti teman-teman cukup banyak yang mengatakan, “Za, elo PR banget. Cocok lah jadi PR.”
Seperti orang awam lainnya, awalnya aku berfikir kalau menjadi seorang PR hanya perlu bermodal bisa ngomong depan orang banyak (kebetulan aku sudah terbiasa, karena memang aku adalah seorang MC yang sedang membangun karir dan kapabilitas), tapi ternyata gak semudah itu menjadi seorang PR)
Awal aku mengetahui konteks kerja PR melalui dosen ku yang bernama Bu Ajeng yang saat itu menyuruh mahasiswa kelasnya mengerjakan tugas kelompok. Kami boleh memilih antara membuat strategi komunikasi, film dokumenter, atau seminar. Aku awalnya memilih strategi komunikasi, tapi teman-teman kelompokku tak mau, mereka memilih untuk membuat film dokumenter.
Singkat cerita, deadline pengumpulan dan eksekusi tugas tersebut makin dekat. Kelompok kami belum sama sekali membuat tugas tersebut. Dan akhirnya teman-teman kelompokku memutuskan untuk membayar orang untuk mengerjakan tugas. AKU TIDAK SETUJU dengan keputusan itu, karena menurutku membuat tugas tersebut merupakan salah satu mencari pengalaman dan latihan untuk menambah kemampuan diri.
Aku akhirnya memutuskan untuk keluar dari kelompok tersebut dan banting stir membuat tugas strategi komunikasi sendiri. Saat itu H-3 sebelum eksekusi, aku berdiskusi dengan Ibu Dosen dan akhirnya setuju. Aku yang saat itu bingung meminta contoh strategi komunikasi pada temanku yang bernama Tata untuk mau membantu ku dan mengajarkan ku bagaimana membuat strategi komunikasi. Tata adalah temanku yang sudah berprestasi memenangkan juara dua lomba strategi komunikasi di Universitas Muhammadyah Malang.
Aku memilih tema untuk strategi komunikasi pertama aku mengenai peningkatan kenyamanan angkutan Trans Jakarta, aku lupa judulnya apa. Strategi komunikasi yang aku buat cukup mendapatkan efford yang baik, walaupun masih banyak kekurangan. Tapi setidaknya aku berani mengambil keputusan dan mempertahankan prinsip ku.
Mulai dari situ lah aku mantap untuk memutuskan bahwa aku akan memperdalam ilmu komunikasi dan praktikal seorang public relations. Aku tidak mau berhenti belajar, walaupun aku malas membaca buku, tapi aku tetap mencari tahu dari orang lain. Karena aku adalah tipikal orang yang suka membaca, aku lebih suka mendengarkan orang lain yang sudah membaca buku untuk menerangkan summary dari buku yang dibaca, atau mendengarkan pengalaman orang lain yang mau berbagi ilmunya.
Singkat cerita pada semester lima lalu (awal tahun 2012) aku ditawarkan untuk mengikuti kompetisi strategi komunikasi action plan di Pekan Komunikasi Universitas Indonesia (PEKOM UI) oleh Ibu Ajeng. Untuk mengikuti lomba tersebut aku bergabung dalam kelompok teman-teman sekampus, yaitu Mianda, Affni, dan Ryan.
Mianda dan Affni pernah mengikuti lomba sejenis sebelumnya dan mereka memiliki latar belakang organisasi kampus. Sementara aku dan Ryan adalah orang-orang yang masih kosong megenai strategi PR. Ryan adalah seorang entertainer, merupakan salah satu anggota boyband yang cukup hits dikalangan ABG.
Mengikuti PEKOM UI 2012 itu sungguh mengguggah ku mengenai Public Relations. Aku serasa menemukan passion baru selain dunia hiburan (cita-citaku dan mata pencaharianku). Ini merubah cara berpikirku, cara berperilaku, dan mengubah sudut pandangku mengenai banyak hal. Banyak sekali ilmu pengetahuan mengenai PR yang enggak aku dapatkan dibangku kuliah.
Aku sungguh mencintai pekerjaan PR dan sangat tertarik. Sampai saat ini saja aku masih berpikir untuk mengembangkan karir di dua bidang, yaitu tetap membangun karir entertain ku dan juga membangun karir ku sebagai PR yang qualified.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar