Sabtu, 09 Februari 2013

Cerpen Cinta Martha Dia dan Mereka

Masa lalu biarlah hanya menjadi sebuah memory.

Martha tidak ingin lagi mengingatnya. Rasa sakit itu, rasa cinta yang pernah ada, cibiran-cibiran kasar itu, dan segala tentang dia. Andai waktu dapat berputar kembali, ucap Martha dalam hati.



Hanya itu yang mungkin dapat dia rasakan dan katakan dalam hatinya saat kembali teringat-ingat tentang masalah dan cobaan yang sempat dihadapinya. Walaupun dia begitu menyakiti perasaan Martha, namun Martha juga tidak dapat mengungkiri perasaannya sendiri. Martha masih membutuhkannya, Martha masih Merindukannya, Martha masih menyanginya.

Berbagai pesan ucapan minta maaf sempat Martha terima secara terus-menerus. menyadari bahwa dalam ucapan maaf dalam setiap pesan singkat tersebut lahir dari hati Dia dengan tulus. Namun, kontra terjadi. Teman-teman dekat Martha merasa muak dan sebal dengan Dia. Dia telah membuat Martha menangis, Dia sudah membuat Martha terluka, dan Dia sudah melakukan hal yang gila dan sangat menyakiti hati dan perasaan Martha. Bahkan bukan hanya teman-temannya yang merasa ikut tersakiti, orang tua Martha pun tahu masalah yang pernah menimpa Martha tersebut.

“Awas aja kalau sampai balikkan! Gue gak akan pernah setuju dan lihat saja gue gak akan tinggal diam!” ucap salah satu teman dekat Martha.

Martha menyadari bahwa Mereka peduli dengannya, dan Mereka tidak mau melihat Martha terpuruk, merasakan sakit, dan menangis hanya karena Dia.

Martha selalu mengatakan “Iya,” untuk tidak lagi menjalin hubungan dengan Dia di depan Mereka. Walaupun Martha tau itu adalah hal yang munafik untuknya. Karena Martha masih mengkhawatirkan dan memikirkan Dia dan hanya Dia.

Martha tidak mau menyakiti hati siapapun dengan segala keputusan yang akan diambilnya. Martha tidak egois, Martha ingin membahagiakan orang-orang disekitarnya, terlebih Mereka, teman-teman dekat dan orang tua Martha.

“ini berat Untuk aku. Aku tidak dapat terus berbohong dengan berkata pada teman-teman kalau aku sudah membencinya. Aku masih mencintai dia. Aku mau selalu memikirkannya. Aku tahu Dia bagaimana, karena aku pernah dekat dengannya! Tapi Mereka juga sudah mengetahui sendiri apa yang telah Dia perbuat kepadaku. Aku tidak ingin menyakiti hati orang-orang di sekitarku hanya karena ego ku yang ingin kembali lagi padanya” – Martha Syabilla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar