Jumat, 08 Februari 2013

Making Love Aren't Always Sex & Orgasm

Cinta dan sex, mungkin bagi beberapa orang berpendapat kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Mungkin persepsi ini juga yang bikin sex bebas merajalela dimana-mana, gak Cuma di kota besar aja tentunya.

Gak perlu munafik untuk jauh lebih baik, hubungan “pacaran” bagi beberapa pasangan pasti deh melakukan hubungan sex layaknya suami istri. Apalagi di zaman yang kata orang tua “jaman udah gila”. Katanya sih mereka melakukan ini dengan alasan “mau sama mau” atau “suka sama suka”. Ya, untuk gue dan pergaulan gue udah gak heran, mau sama orang-orang praktisi maupun temen-temen pergaulan kuliah maupun sekolah.

Padahal menurut gue sex dan orgasm sangat-sangat berbeda jauh dari yang namanya istilah “Making Love”. Sex menurut gue adalah kegiatan kebutuhan biologis untuk melepaskan hawa nafsu kita terhadap pasangan atau pun orang lain, baik hetero sexual ataupun homo sexual. Ujung-ujungnya si “burung” yang masuk “sangkar”, lalu yaa orgasme.

Sementara “Making Love” beda! Secara bahasa Indonesia “Making Love” artinya adalah “Membuat Cinta”. Membuat Cinta itu gak harus dengan “Sex Melulu”, bisa menunjukkan hal tersebut dengan cara lainnya. Misalnya dengan memberikan perhatian, memberikan kejutan, hadiah atau kado, kejutan, dan lain-lain. Kegiatan membuat atau menumbuhkan Cinta gak harus dimulai atau berujung pada kegiatan sex dan sex seperti yang selama ini tertanam pada mindset setiap orang atau pasangan.

Okay, gue balik lagi deh fokus sama kegiatan “making love” dan “sex” yang memang dari istilahnya memiliki arti dan konsep yang hampir sama. Sex menurut gue hanya mengutamakan nafsu, kepuasan, dan hasrat. Orang yang melakukan sex biasanya bisa karena “horny” saja. Mereka terbawa suasana atau mungkin hanya karena pikiran mereka yang emang udah kotor. Ujung-ujungnya yang dikejar Cuma orgasme dan melampiaskan hasrat demi mencapai kepuasan dan ego sendiri saja.

Sementara kalau Making Love (dalam kegiatan rangsang-merangsang pasangan), gak Cuma sekedar melakukan hubungan sex saja. Biasanya orang yang benar melakukan ML selalu dapat membuat pasangannya nyaman. Misalnya dengan mengutamakan kegiatan “Foreplay”. Karena dengan foreplay sama-sama merasakan “rasa sayang” dari pasangannya tanpa dapat mengesampingkan nafsu (FYI: Foreplay bagi beberapa perempuan atau kaum gay “bottom” merupakan kegiatan penting bagi mereka. Apalagi untuk perempuan, karena biasanya perempuan lebih lama untuk orgasme, jadi untuk Cowok-cowok yang gak mau “Kalah Duluan”,kencengin kegiatan ini).

Sementara kalau sex (dalam arti kata si “burung” memasuki “sangkarnya”) hanya sekedar melampiaskan ego dan nafsu semata bagi beberapa perempuan. Dan mereka melakukan hal ini dapat dengan alasan nafsu yang sudah tak terbendung, atau juga dengan alasan, “Ya, aku melakukan ini biar kamu bahagia”. Dari survey informal yang selalu gue lakukan dari stakeholder gue.

Semua orang memang membutuhkan sex, karena memang kegiatan rangsangan seksual merupakan salah satu kebutuhan biologis. Tapi diantara mereka semua berpendapat Making Love aren’t always about Sex and Orgasm. Mereka memerlukan Cinta dan perhatian daripada Sex Semata.

3 komentar:

  1. gue setuju ama loe..
    kasih syang jg di perlukan, gak melulu sex aja.. :)

    yuk mampir ke blog ku, http://most-unique-things.blogspot.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks so much yaa kaa :))
      wokkeehhh siiiaappp kaka :))

      thanks banget banget

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus