Rabu, 20 Februari 2013

Yang Gay Itu Pacar Saya, bukan Saya



“Yang gay itu dia kak, bukan aku!” sela Dion saat dia ketawan sedang bercumbu dengan pacarnya. Yang memergokinya adalah Melissa, sepupu dekatnya.
“Bohong! Kalau memang hanya saya yang gay, kenapa dia mau bercumbu dengan saya dan menikmatinya?” sanggah Reza tidak kalah paniknya seperti Dion.
Melissa hanya terdiam dan melongoh di depan kedua pemuda tampan itu. Dia tidak mampu mengatakan apa-apa lagi. Dia shock masih shock melihat sepupu tampannya itu berciuman dengan sesama pria tampan juga. Untung saja mereka masih menggunakan pakaian, kata Melissa dalam hati.
Mungkin kalau Melissa mundur sepuluh menit kemudian baru membuka kamar Dion, dia akan melihat adegan yang lebih panas dan pastinya lebih memuakkan untuknya.
Melissa memegang kepalanya yang masih dalam keadaan panik, “Oke, gue udah melihat kalian. Gue gak akan bilang sama siapa-siapa. Terserah elo atau dia yang gay! Buat gue kalian gay.” Ucap Melissa yang masih kebingungan.
Dion dengan cekatan mendekati sepupunya itu, dan membantunya duduk di bibir tempat tidurnya. “Please, lo jangan bilang sama siapa-siapa ya. Gue masih suka sama perempuan juga koq.”
Reza saat itu terdiam dan masih duduk di pinggiran tempat tidur dan agak menjauhkan diri dari Melissa dan Dion. Dia merasa panik, dia juga takut kalau semua ini akan terbongkar kepada orang lain.
“Oke, gue anggap gue gak ngeliat apa-apa. Gue anggap kalian enggak ngapa-ngapain tadi.” Jawab Melissa setelah mendengar bujukkan dari Dion dan Reza agar dia tidak memberitahukan hal ini kepada orang lain. “Tapi gue pengen tahu kenapa bisa kalian ciuman kaya tadi.”
Dion dan Reza mengambil nafas dan mengatur nafas mereka. Mereka serasa tidak punya tenaga untuk menjelaskan semuanya. Mereka tidak sanggup untuk menceritakan darimana kejadian itu berasal.
“Jadi ini semua dimulai saat,” Dion mencoba mengatakannya dengan terbata-bata dan mencoba mengatur nafasnya, “kita berdua basian dari “kampus” dan kita nonton film bokep. Kita kebawa suasana karena nafsu masing-masing.”
“Iya, kita berdua cowok normal tadinya,” Reza menambahkan dan berusaha meyakinkan Melissa. Dia memainkan kontak mata dengan Dion agar tidak salah ucap, “kita masih punya cewek koq.”
Melissa melongoh dan semakin shock mendengar penjelasan dua lelaki tampan itu. “Tapi masa gak ada yang gay diantara kalian?” dia masih belum dapat percaya dengan jawaban itu. “Kalian jadian? Pacaran gitu?”
Mereka berdua mengangguk pelan.
“What the hell!” Melissa semakin terkejut dan menutup mulutnya. “Kalo kalian gak ada yang gay, ngapain kalian jadian? Trus cewek-cewek kalian Cuma jadi tameng aja?”
Reza dan Dion saling bertatapan, mereka bingung sendiri harus menjawab apa pertanya Melissa yang bertubi-tubi itu.
“Kita jadian supaya satu sama lain tidak akan berhubungan sex dengan laki-laki lain Mell,” jawab Reza.
Dion menghela nafas sejenak, “kita masih setia sama pasangan cewek kita masing-masing. Dan kita gak mungkin akan terus begini.”
“Lalu siapa diantara kalian yang gay?”
“DIA,” jawab Reza dan Dion bersamaan sambil saling menunjuk satu sama lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar