Minggu, 24 Februari 2013

Kecantikan Perempuan dan Media di Indonesia



Cantik. Merupakan satu kata yang selalu diidamkan setiap perempuan. Siapa yang tidak mau tampil cantik?
Perempuan selalu menginginkan kecantikkan dengan berbagai cara dan mengikuti role model yang dapat membuat mereka selalu dapat dinilai oleh orang lain sebagai perempuan cantik.


Kriteria Cantik yang berkembang di Indonesia saat ini memang sangat dipengarhui oleh media yang selalu mengexpose bagaimana penggambaran perempuan yang cantik. Berkulit putih, berambut lurus – hitam – panjang, bertubuh langsing, adalah stereo type yang berkembang mengenai perempuan cantik.
Lantas, apakah stereo type tersebut memang lahir dari pemikiran masyarakat Indonesia? Atau dari efeksi media massa yang mengembangkannya?


Seperti yang kita ketahui bersama Indonesia secara geografis terletak pada benua Asia yang memiliki keaneka ragaman ras. Ras masyarakat Indonesia (menurut buku sejarah zaman SMP – SMA), adalah penggabungan ras Mongoloid, Austroloid, dan Melayu. Sehingga masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki ciri-ciri;
1. Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
2. Warna rambut antara coklat dan hitam,
3. Bentuk rambut antara lurus dan keriting.

Apakah ciri-ciri tersebut sesuai dengan stereo type yang berkembang di Indonesia mengenai Penggambaran perempuan cantik?
Beberapa stereo type kecantikkan yang berhasil didominasi oleh Media adalah;
1. Kulit Putih
2. Rambut lurus – hitam – panjang


Pertama kita coba melihat pada Kulit Putih.
Berkulit putih tentu memang menarik, kita tidak bisa mengungkiri hal itu. Bagi warga keturunan Tiong-Hoa dan Mix western pasti memang kulit yang putih. Sementara untuk warga keturunan Indonesia akan memiliki kulit kuning langsat, atau sawo matang, atau cokelat kehitam-hitaman.
Coba bagaimana kita lihat berbagai iklan produk kecantikkan dan perawatan kulit yang beredar di Indonesia, semuanya menggembor-gemborkan kecantikan perempuan dengan penggambaran kulit yang putih.


Padahal kita tahu dengan identitas kita sebagai warga Indonesia yang memiliki kulit eksotis kuning langsat dan sawo matang menjadi ciri khas tersendiri bangsa Indonesia di mata Dunia.
Kita lihat pada Anggun Cipta yang go international di Perancis bahkan Eropa, dengan ciri khas dan diferensiasinya dia dapat menjadi seorang celebrity yang diperhitungkan di dunia. Kita lihat juga pada Agnez Monica sebelum dia dapat Go International, dia melakukan tanning agar mendapatkan ciri khas perempuan yang berasal Indonesia agar dia dapat terlihat berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri.




Rambut Lurus – Hitam – Panjang.

Memang beberapa perempuan di Indonesia memiliki rambut lurus – hitam – panjang, namun sebagian besar perempuan Indonesia memiliki ciri-ciri fisik dengan rambut ikal, bergelombang, dan keriting.
Berkat media yang selama ini menggembar-gemborkan perempuan cantik dan menarik adalah perempuan yang memiliki rambut Lurus, banyak perempuan yang berambut ikal, bergelombang, dan keriting, berlomba-lomba mendapatkan agar rambutnya lurus.
Padahal beberapa ciri-ciri fisik kita sebagai original Perempuan Indonesia, sebaiknya perempuan-perempuan itu menjaga identitas kita dengan ciri-ciri yang berbeda dengan bangsa lain.

Tampil cantik tentu tidak harus merubah penampilan rambut yang tidak lurus dan memaksanya menjadi lurus dengan segala bentuk perawatan=perawatan salon yang dapat membuat rambut menjadi rusak.
Cukup tampil menarik dan sesuai akan menjadikan kita dapat terlihat cantik dan tidak terjebak pada stereo type yang dibuat media sehingga merubah identitas dan ciri-ciri kita yang berbeda.


Jadilah diri sendiri, mulai lah menjadi cantik tanpa harus merubah ciri-ciri khas dan identitas yang sudah diberikan oleh anugerah Tuhan. Sebaiknya hindari pemaksaan agar terlihat cantik sesuai stereo type yang dikembangkan media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar